Mahasiswa MES UIN Sunan Kalijaga Perkuat Kampung Zakat Alpukat Wunung, Gunung Kidul, lewat Penyerahan Bibit dan Dialog Pemberdayaan

Wonosari, Gunungkidul — Di tengah perbukitan Wunung yang sejuk, masyarakat setempat kini menikmati angin perubahan melalui hadirnya Kampung Zakat Alpukat. Program yang diinisiasi LMI (Lembaga Manajemen Infaq) sejak 2022 ini perlahan-lahan mengubah pola pikir dan semangat warga dalam mengelola potensi desa. Kunjungan mahasiswa Magister Ekonomi Syariah UIN Sunan Kalijaga pada Senin, 24 November 2025, menambah warna baru dalam perjalanan pemberdayaan tersebut.

Rombongan mahasiswa yang didampingi Dr. Ibi Satibi, S.H.I., M.Si., terdiri dari Bayu Setiaji Muslih, S.T., Fauzia Kamila Hayati, S.E., Aisyah Futri Utami Daulay, S.E., Muhammad Iqbal Mahdi, S.Ag., Fitria Nur Farida, S.E., dan Muhammad Nurrosid, S.E. tiba di lokasi dan langsung disambut oleh Sudarto selaku Lurah Wunung bersama Kusyanto selaku perwakilan dari LMI yang saat ini menjabat sebagai sekretasi pada Kampung Zakat.

Kunjungan diawali dengan penyerahan bibit alpukat unggul kepada pengelola kampung zakat sebagai dukungan peningkatan produksi. Setelah itu, rombongan diajak meninjau area penanaman alpukat yang saat ini telah mencapai 150–200 pohon dengan 18 jenis varietas. Mahasiswa juga berdialog dengan petani terkait metode perawatan, kendala lapangan, hingga strategi panen.

Selain budidaya, masyarakat Wunung kini belajar menghasilkan produk turunan seperti pewarna alami dari kulit alpukat, teh alpukat, serta rencana diversifikasi olahan lainnya. Inovasi ini diyakini mampu meningkatkan nilai jual dan memperluas peluang pemasaran.

Dalam sesi diskusi terbuka, Lurah Wunung menyampaikan harapan besar masyarakat terhadap keberlanjutan program.
“Semoga kampung zakat ini menjadi motor ekonomi masyarakat. Tidak hanya memberikan bantuan sesaat, tetapi memberi dampak besar dan panjang bagi kehidupan mereka,” tuturnya.

Kunjungan mahasiswa MES tidak hanya berfokus pada penyerahan bantuan, tetapi juga menghadirkan unsur edukasi melalui sharing pengelolaan usaha, pemetaan potensi pasar, kajian keberlanjutan, serta peluang riset lanjutan untuk pengembangan desa berbasis zakat produktif.

Bagi masyarakat, kehadiran mahasiswa menjadi bentuk kepedulian sekaligus semangat baru. Bagi mahasiswa, kampung zakat ini menjadi laboratorium nyata untuk menghubungkan ilmu ekonomi syariah dengan pemberdayaan masyarakat secara langsung.